Thursday, October 31, 2013

Teori Fotografi

Fotografi berasal dari bahasa Yunani, photos yang berarti cahaya dan grafo yang berarti melukis atau menulis. Jadi dapat disimpulkan fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Fotografi merupakan sebuah proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Salah satu alat yang digunakan dalam aktivitas fotografi adalah kamera khususnya kamera DSLR.


Dalam teori fotografi terdapat 3 komponen utama yaitu:
  1. Speed, yaitu percepatan cahaya yang masuk. Slow Shutter Speed adalah teknik menggunakan shutter rendah (anggka yg besar), biasa digunakan untuk kondisi pencahayaan yang kurang. Shutter dibiarkan terbuka lebih lama agar cahaya yang masuk semakin banyak untuk menghasilkan objek yg di inginkan. Sedangkan High Shutter Speed adalah teknik shutter berkecepatan tinggi ( anggka yg kecil), teknik ini berguna untuk menangkap suatu momen dengan cepat, biasanya digunakan untuk fotografi olahraga, satwa, dll
  2. Diafragma (Aperture) atau Bukaan Lensa adalah bukaan pada lensa untuk megatur volume cahaya yang masuk menuju sensor gambar digital. Eksposure dari sebuah gambar ditentukan oleh kombinasi kecepatan rana (Shutter Speed) dan bukaan diafragma. F-Stop adalah penyesuaian bukan diafragma dengan mengatur F-stop. F-stop merupakan rasio dari focal length lensa terhadap diameter bukaan diafragma.
  3. ISO atau ASA adalah ukuran sensitifitas sensor terhadap cahaya, ISO menyatakan standar kepekaan film pada kamera analog dan sensor CCD/CMOS pada kamera digital. Semakin kecil ISO maka sensitifitasnya terhadap cahaya semakin kecil, namun dengan ISO yang kecil anda akan mendapatkan foto yang halus dan bersih. Semakin besar ISO maka sensitifitas terhadap cahaya semakin tinggi, ukuran sensitivitas pada umumnya dimulai dari angka 50, 80, 100, 200 hingga 12800 atau lebih.

Ada beberapa teknik fotografi yang sering digunakan:
  1. Panning: Teknik memotret benda bergerak dengan cara mengikuti benda tersebut. Kunci pada teori ini adalah Speed yang lambat.
  2. Zooming: Teknik memotret dari zoom ‘lebar’ ke ‘dekat’. Kunci pada teori ini adalah Speed yang lambat
  3. Fill in: Teknik memotret dengan teknik mengukur sinar yang ada di ruangan tersebut dengan menambahkan flash
  4. Side Light: Teknik memotret dengan sinar dari samping

Thursday, October 24, 2013

Corporate Communications


Kelas Kapita Selekta pada hari Kamis, 24 Oktober 2013 diisi oleh Bapak Wijaya Laksana. Beliau adalah seorang Kepala bagian Public Relations dan Sekretariat di PT Pupuk Kalimantan Timur.

Dalam kuliahnya, beliau membahas mengenai komunikasi korporasi (corporate communications).
Menurut Peter Jackson, Komunikasi korporasi adalah keseluruhan kegiatan komunikasi yang dihasilkan oleh organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Komunikasi
Korporasi adalah proses fasilitasi informasi dan pertukaran pengetahuan diantara kelompok internal maupun eksternal dan individu yang mempunyai hubungan langsung dengan sebuah perusahaan.
Dalam komunikasi korporasi, yang menjadi objek adalah perusahaan itu sendiri. Dimana didalamnya juga terdapat unsur public relations, community relations, dsb.
Tujuan dari komunikasi korporasi adalah membangun reputasi.
Corporate Communication dapat diartikan sebagai suara korporasi dan citra yang diproyeksikannya kepada berbagai khalayak atau konstituennya


Fungsi Corporate Communication (Argenti, 2002) :
1. Corporate Image dan Identity
2. Corporate Advertising dan Advokasi
3. Media Relations
4. Marketing Communications
5. Financial Communications
6. Philanthropy dan Corporate Social Responsibility
7. Government Relations
8. Crisis Management
Dinamika informasi berkembang sangat cepat dewasa ini. Publik menjadi semakin kritis dan selektif terhadap kemasan informasi. Stakeholder dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks dan dinamis. Humas tidak lagi diharapkan sekedar menjadi corong perusahaan, tetapi dapat mengatasi berbagai masalah komunikasi, baik internal maupun eksternal.Trend yang berkembang mengharuskan perusahaan untuk mengembangkan strategi komunikasi yang lebih fokus dan terarah.
Konsep Corporate Communication muncul pada tahun 1970an dipelopori oleh Mobil Oil, yang mengembangkan strategi PR yang kompleks dan menyeluruh untuk mematahkan isu pencemaran lingkungan & tuduhan pengambilan keuntungan yang berlebihan dari bisnis minyak.
Unit corporate communication yang dibangun Mobil Oil ini tugasnya meliputi media relation, berhadapan dengan LSM, melobi pemerintah dan menciptakan public opinion yang Favourable.

Tools Corporate Communications
Hal dibawah ini adalah hal-hal yang menjadi tugas sekaligus alat bagi corporate communication dalam mensukseskan tujuan-tujuannya.
1. Corporate Culture
2. Corporate Identity
3. Corporate Philosophy
4. Corporate Citizenship
5. Good Press Relation
6. Penguasaan Tools and Technologies

Sekilas mengenai Pupuk Kaltim merupakan salah satu industri pupuk terbesar yang berpusat di Kalimantan Timur dan memiliki jaluran distribusi ke seluruh penjuru Indonesia. Dilengkapi dengan alat-alat modern dan ramah lingkungan , industri ini terletak di wilayah kota Bontang.

Bentuk komunikasi korporat di Pupuk Kaltim  yang meliputi Strategi dan Konsep Dasar yaitu :
1. Menciptakan saluran dan media komunikasi untuk membangun mutual understanding dengan stakeholders.
2. Menciptakan strategi komunikasi untuk membangun reputasi perusahaan, baik untuk publik lokal, nasional maupun internasional.
3. Membangun jaringan komunikasi internal untuk membentuk sense of belonging dan budaya perusahaan.

Strategi Manajemen & Respon Sosial Pupuk Kaltim yaitu :
1. Strategi Inaktif (Lingkungan berubah, organisasi tidak berubah)
2. Strategi Reaktif (lingkungan yang berubah pertama kali kemudian organisasi merespon perubahan tersebut)
3. Strategi Proaktif (organisasi berinisiatif berubah dan lingkungan diubah)
4. Strategi Interaktif (organisasi dan lingkungan berubah secara simultan dalam arah yang sama)

Formulasi Strategi Respon Sosial Pupuk Kaltim yaitu :
1. Scanning (pengamatan)
2. Monitoring (pengawasan)
3. Forecasting (peramalan)
4. Assesing (penilaian)

Strategi menghadapi perubahan lingkungan yang dilaksanakan Pupuk Kaltim yaitu :
1. Strategi buffering (penahan) digunakan manajemen untuk membantu menutup perusahaan dari gangguan dalam lingkungan bisnis. Strategi buffering memperkuat batasan protektif perusahaan dan ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian
2. Strategi bridging (jembatan) mencoba untuk mengadaptasi aktivitas perusahaan dalam sejumlah cara yang disesuaikan dengan harapan stakeholder eksternal


Integrasi Informasi Stephen Littlejohn ;
“Setiap informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek, akan mempengaruhi sikap individu terhadap objek tersebut.”
Perusahaan memberikan informasi yang terkelola kepada stakeholder untuk memberikan pemahaman mengenai kegiatan perusahaan, kepentingan perusahaan, apa yang dikehendaki perusahaan dan bagaimana hal-hal tersebut juga dapat membantu memenuhi kepentingan stakeholder.
Pola komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik stakeholder, misalnya; untuk instansi pemerintah dilakukan lewat rapat-rapat koordinasi, dgn masyarakat lewat silaturahmi informal, kegiatan kepemudaan dsb.
Dengan asupan informasi yang terkelola ini, diharapkan dapat membentuk sikap positif dan suportif terhadap kegiatan perusahaan sekaligus sebagai ‘filter’ terhadap informasi negatif yang diterima stakeholder

Menurut kelompok kami, setiap perusahaan pasti memerlukan suatu badan khusus untuk menangani arus komunikasi organisasi. Peran Public Relations dalam industri amatlah penting. Dewasa ini public relations kini mengarah kepada fungsi manajemen dalam bentuk komunikasi korporasi, dimana Public Relations harus mampu mengkoordinasikan unsur sumber daya perusahaan, mengelola arus informasi perusahaan baik untuk publik internal maupun eksternal, antara lain dengan selalu memberikan informasi yang bertanggungjawab kepada publik perusahaan, menjaga hubungan yang harmonis antar stakeholder, memberikan masukan kepada manajemen untuk membantu proses pengambilan keputusan. Akan tetapi, fungsi Humas yang utama tetap membantu manajemen dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan melalui komunikasi korporasi yang efektif.

Thursday, October 3, 2013

Harian Media Konvensional di Internasional

Dosen tamu : Jerome Eugene Wiraman
Jabatan : Redaktur di halaman Internasional di harian media indonesia

Dua pilar penting dalam jurnalistik :
1.       Fakta/ fact
-          Fakta itu suci
-          Jurnalis bekerja tidak boleh berdasarkan opini tetapi harus berdasarkan fakta yang ada
-          Tugas jurnalis adalah mengumpulkan fakta, tidak boleh percaya begitu saja dengan apa yang didengar, tetapi harus mencari fakta itu sendiri sehingga akurat.
Contohnya : ketika terjadi kasus pembunuhan, seorang jurnalis harus melihat sendiri kondisi yang dialami korban, bukan hanya mendengarkan dari cerita pembersih mayat saja.
2.       Kebenaran/ truth
-          Tugas jurnalis tidak boleh menilai kebenaran begitu saja, tetapi harus verifikasi  langsung
Contoh: Ketika terjadi kebakaran, pemadam kebakaran berkesimpulan bahwa terjadinya arus pendek pada listrik, sebagai seorang jurnalis seharusnya langsung kelokasi kejadian dan memastikan apa penyebab kebakaran itu terjadi.

Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah orang-orang lebih menyukai membaca berita melalui sosial media, media konvensional seperti kehilangan sebagian peminat karena kemudahan dari media sosial. Efek dari media sosial ini membuat masing-masing pembaca membuat kebenarannya masing-masing, ketika seseorang melihat sebuah kondisi kecelakaan, lalu langsung mempostingnya ke jejaring sosial, maka postingan itu hanya merupakan pendapat menurut satu sisi saja, bukan menurut sisi khalayak seperti yang dilakukan jurnalis.

Atas fenomena yang terjadi diatas, bapak Jerome memberikan tugas yaitu, mengutip salah satu tweet badan institusi resmi dan verifikasi pernyataan tersebut lalu membuat laporan jurnalistik tentang hal itu.





Kami mengambil kutipan berita dari @TMCPoldaMetro tentang kebakaran pabrik plastik Sinar Berlian di Jelambar.


Berdasarkan pengamatan yang kami ketahui, kebakaran di Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat itu bermula pada pukul 10.00 WIB, 3 oktober 2013 dan merembet ke perumahan penduduk hingga ratusan rumah ikut terbakar. Lalu sekitar pukul 17.00 WIB api kembali menyala setelah dipadamkan oleh Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Provinsi Jakarta. Hingga pukul 19.00 petugas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana masih bersiaga di sepanjang kawasan kebakaran.



Kebakaran yang diduga karena arus pendek ini melahap satu pabrik plastik dan ratusan rumah yang mayoritas adalah rumah kontrakan. Warga yang rumahnya terbakar ditampung sementara di posko pengungsian Persantren/Yayasan Riyadul Mukminin dan Balaiwarga atau Gedung Serba Guna RW10, Jalan Jelambar Baru 21. Akibat dari kebakaran ini arus jembatan 3 menuju grogol maupun sebaliknya menjadi padat.